Halaman

Sabtu, 30 Juni 2012

30 Juli


30 Juni

Jumat, 29 Juni 2012

5 Gambar Lucu

Berikut telah saya kumpulkan beberapa gambar yang lumayan mengocok perut anda:

      Akibat Penggundulan Hutan
inilah salah satu dampak nyata dari penggundulan hutan, anjing anjing tersebut harus rela mengantri untuk buang air di bawah pohon. kasian yah.. hehe

      Teknik mengendalikan kecepatan di Canada
Ada yang aneh? coba lihat gambar di bawah ini


yap.. lubang tersebut merupakan pasangan, tujuannya yaitu agar para pengendara memperlambat kecepatannya, wiiih, kreative bukan ? 

 Dilema
perhatikan tulisan inggrisnya "pendaki dan pesepeda harap minggir ke jalan jika ada kendaraan mendekat". loh, ini seperti dilema yah, mending mati ditabrak mobil atau dimakan buaya.?

Ngawur
jangan dicontoh ya.!



No comment!






Mantan Tukang Cuci, Raih Sukses di AS


Hujan emas di negeri orang, tak seenak hujan batu di negeri sendiri. Itulah yang dirasakan Rudi Suparto, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, yang punya usaha dan tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat. Rudi adalah pemilik Wok Express, restoran cepat saji, yang terletak di jalan utama kawasan kasino, Las Vegas.
Gemerlapnya Las Vegas ternyata tak menyurutkan kerinduan Rudi untuk kembali ke Indonesia. “Ternyata lebih enak hidup di sana,” katanya, belum lama ini.
Bagi Rudi hidup di AS bukan hal mudah. Saat menginjak di negara itu pada 2005, mantan sales manajer ini tak bisa berbahasa Inggris. Akibatnya ia hanya bekerja sebagai tukang cuci piring. “Sedih sekali,” katanya.
Namun, kondisi seperti itu tak membuat Rudi sedih. Hal itu justru dijadikan pelajaran. Hasilnya ia tahu cara memasak dan seluk beluk restoran.
Ibarat kacang tak lupa kulitnya, selama di AS Rudi membantu sesama imigran. Semua karyawannya orang Indonesia, hanya kokinya warga Cina. Rudi berencana menghabiskan masa tuanya di Indonesia. Karena itu dia selalu berbahasa Indonesia dengan anak-anaknya, supaya bahasa ibunya tetap terjaga.(IAN)
sumber : liputan 6

Kamis, 28 Juni 2012

10 hal yang harus dihindari facebookers


Apakah anda seorang facebooker? Jika iya maka silahkan membaca tulisan ini sampai selesai. Jika tidak maka bacalah sebagai pengalaman agar anda bisa kisahkan pada facebooker lain.
Indonesia yang telah menjadi salah satu negara bagian dari “Facebooker United” mempunyai jutaan warga yang telah teregestrasi. Dan pada umunya facebooker terdiri dari anak-anak muda, disusul para pengangguran sejati, pekerja lepas dan tak lepas dan masyarakat umum juga mengambil bagian.
Dalam penggunaan Facebook, ada beberapa hal yang sering terlupakan. Kadang hal-hal yang dianggap sepele ini malah menjadi bomerang bagi pengguna facebook sendiri. Berikut beberapa hal yang harus dihindari dalam menggunakan Facebook:
1. Memberikan Password FB ke orang lain.
Biasanya hal ini terjadi pada pasangan yang sedang pacaran. Umumnya sang cowok akan meminta pasword FB si cewek sehingga segala aktivitas fb si cewek akan dapat diketahuinya. Resikonya ketika pacaran putus maka sering terjadi penyalahgunaan fb. Ada juga facebooker yang memberikan kata sandi pada temannya. Apakah kita yakin suatu saat dia tak akan membuka fb kita?
2. Meng-upload terlalu banyak foto-foto pribadi.
Facebooker yang suka narsis atau yang baru menggunakan FB, biasanya akan mengunggah foto-foto yang sangat banyak. Tidak jarang disertai foto-foto yang sangat pribadi, misalnya foto mesra dengan pasangan, foto sexy, foto dengan orang-orang penting dan foto lainnya yang tidak pantas. Bisa jadi ada yang usil dan menyalahkan foto tersebut dan yang rugi adalah pengguna facebook sendiri.
3. Meng-update status tentang hal-hal pribadi.
Narsi boleh tapi bukan membuka semua ke publik. Ada hal-hal yang tidak perlu kita update sebagai status facebook karena bisa jadi itu malah memberi peluang kepada orang lain untuk berbuat jahat pada diri pengguna facebook.
4. Chat dengan orang yang baru dikenal.
Mengapa ini penting dihindari? Karena dunia fb begitu misteri. KIta tidak tahu siapa lawan chat kita karena bisa saja orang yang sedang mengincar kita. Sebaknya kenali dulu lawan chat sebelum komunikasi terlalu jauh.
5. Masuk ke Group Facebook yang tidak jelas.
Banyak group-group dalam dunia facebook dan tidak semua group bermanfaat bagi facebooker. Jadi telitilah.
6. Mengaktifkan aplikasi-aplikasi yang tidak penting.
Kadang aplikasi bisa menjerat kita ke dunia lain. Jadi jangan sembarangan klik aplikasi. Pilihlah yang bermanfaat.
7. Menganggap teman di Facebook itu nyata.
Facebook is facebook. Teman facebook itu antara ada dan tiada. Ada di dunia maya dan tiada di dunia nyata. Jadi jangan terllau serius dengan teman-teman di fb. Anggap mereka ada jika and ajuga ada di facebook.
8. Menjadikan dunia facebook sebagai dunia nyata.
Dunia maya tetap dunia maya dan facebook bagian dari dunia maya. Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk facebook karena itu adalah sia-sia.
9. Menggunakan nama palsu sebagai nama akun.
Mungkin 80% facebooker menggunakan nama palsu sebagai nama akun. Tetapi ini kadang membuat dunia facebook semakin tidak nyata karena pribadi yang di FB dengan di dunia nyata sangat berbeda.
10. Memberikan informasi yang lengkap.
Bukannya tidak boleh memberikan informasi asli di fb tapi pilihlah yang pantas. Hal -hal yang terllalu pribadi seperti nomor HP, telepon, alamat lengkap, tanggal lahir sebaiknya diprivitasi.
Apakah anda mempunyai salah satunya? Sekarang semua terserah pada pengguna facebook karena facebook begitu dekat dengan anda.

29 Juni


29 Juni

{{{title}}}
Mir dan Atlantis

daily quotes

Be courteous to all, but intimate with few, and let those few be well tried before you give them your confidence. (George Washington)
sopanlah kepada semua orang, tetapi akrablah dengan beberapa orang dan biarkan mereka menjadi baik sebelum kamu memberikan mereka kepercayaanmu.

tugas power point protista

Tugas Sosiologi masalah kepolisian dalam pengendalian sosial



PENGANTAR
Pengertian Pengendalian Sosial
Manusia dalam kehidupan nya akan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut adakalanya timbul masalah, misalnya terjadi salah paham lalu berkelahi. Benar tidak? Bagaimana kalau timbul masalah? Tentunya kita semua berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan akan kembali pada situasi dan kondisi semula, sehingga akan terwujud suatu keseimbangan sosial (social equilibrium). Untuk menciptakan keseimbangan sosial tersebut diperlukan upaya-upaya menghilangkan penyimpangan-penyimpangan sosial. Untuk itu diperlukan pengendalian sosial.
Berikut ini beberapa definisi tentang pengendalian sosial.
Menurut Berger (1978) Pengendalian Sosial adalah: berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
Roucek (1965) mengemukakan bahwa Pengendalian Sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang didalam masyarakat disebut pengendalian sosial (Social Control). Bagaimana, Anda sudah paham? Bagus, bila Anda sudah paham. Untuk lebih memahami marilah kita lanjutkan belajar tentang pengendalian sosial dengan penjelasan mengenai cakupan pengendalian sosial.
Pentingnya pengendalian social
Tujuan pengendalian penyimpangan social adalah terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Sebelum terjadi perubahan, dalam masyarakat sudah terkondisi suatu keadaan yang stabil, selaras, seimbang dan sebagainya. Dengan adanya perubahan menyebabkan terjadi keadaan yang tidak stabil. Tujuan pengendalian penyimpangan social untuk memulihkan keadaan yang serasi seperti sebelum terjadinya penyimpangan .

Ada  4 cakupan pengendalian penyimpangan sosial yaitu:
  1. pengendalian sosial antar individu;
  2. pengendalian sosial individu terhadap kelompok;
  3. pengendalian sosial kelompok terhadap individu;
BAB I
PENDAHULUAN DAN PROBLEMATIKA

A.    PENDAHULUAN                
Peran Polisi Dalam Pengendalian Sosial  
Polisi  merupakan  aparat  negara  yang  mempunyai tugas utama  menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban tersebut, polisi mengendalikan atau mengawasi perilaku masyarakat  agar tidak menyimpang atau melanggar norma-norma hukum yang berlaku. Polisi mempunyai wewenang untuk menangkap dan menahan seseorang yang melanggar hukum. Peranan polisi memang sangat penting dalam suatu masyarakat. Jika tidak ada polisi atau polisinya lemah, maka akan sangat sulit menciptakan suatu keadaan masyarakat yang tertib, karena pelanggaran hukum mungkin terjadi di mana-mana. Dengan adanya polisi, warga masyarakat menjadi takut melakukan pelanggaran hukum. Polisipun mempunyai kekuasaan yang memaksa agar masyarakat mau mematuhi hukum. Polisi bukan hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku pelanggaran ke instansi lain seperti Kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhan terhadap orang  yang menyimpang dari hukum.

Beberapa contoh usaha polisi dalam pengendalian perilaku menyimpang, antara lain sebagai berikut:
     a. Menjaga keamanan pada saat berlangsung suatu kegiatan penting, seperti pemilu, kunjungan tamu   kenegaraan, dan perayaan hari besar umat beragama.
b.
Menjaga keamanan pada saat berlangsung pertunjukan yang mengundang massa, misalnya MTQ, perayaan Sekaten, konser dan pesta olahraga.
c.
Mengadakan patroli keamanan  di tempat-tempat ramai atau di tempat-tempat sepi yang sering digunakan penjahat untuk mencari mangsanya.




B.     PROBLEMATIKA

a.       Latar Belakang Masalah
Polisi merupakan suatu badan pemerintah resmi yang berperan untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Polisi juga berperan sebagai penganyom masyarakat. Namun faktanya, akhir-akhir ini masyarakat sebagai objek yang dilayani kepolisian justru makin kurang tingkat kepercayaannya terhadap polisi. Berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat sendiri merupakan reaksi terhadap semakin “bobrok”nya perilaku oknum polisi. Salah satu contoh reaksi nyata ketidakpercayaannya masyarakat ialah pengumpulan sandal untuk polisi pada 4 januari 2012. Walaupun tidak semua anggota polisi tidak berperilaku bobrok, namun tindakan segelintir oknum polisi telah mencoreng lembaga kepolisian. Hal ini telah menimbulkan masalah yang cukup serius. Sebagai penjaga ketertiban dan keaaman masyarakat polisi harusnya memiliki kepercayaan dari masyarakatnya agar tugas polisi bisa berjalan sinergis dengan masyarakat.

Berikut adalah contoh beberapa kasus yang mencoreng nama kepolisian :
1. Aparat polisi yang menerima suap saat menilang atau melayani pembuatan SIM
2.Kasus rekening gendut yang diduga milik beberapa atasan POLRI. Rekening milik beberapa perwira POLRI tersebut dicurigai memiliki aliran dana yang janggal. Kasus ini ramai di pertengahan 2010.
3.   Kasus “CicakVsBuaya” istilah yang menggambarkan perseteruan antara KPK dan kepolisian. Kasus ini berawal karena 2 pimpinan KPK non aktif menyadap pembicaraan perwira polisi dengan nasabah bank century. Sebenarnya KPK sedang menyelidiki kasus century namun kedua pimpinan KPK nonaktiv ditahan oleh kepolisian dengan alasan melanggar pasal penyalahgunaan wewenang (pasal 421 KUHP). Kasus ini ramai di petengahan 2009.
4.   “Sandal untukPolri”, merupakan aksi protes warga terhadap kepolisian dengan mengumpulkan sandal untuk POLRI. Hal ini dilakukan karena warga merasa prihatin kepada seorang siswa SMK yang mencuri sandal milik anggota POLRI, pemuda itu ditangkap dan diseret ke pengadilan. Kasus ini mencuat bulan januari 2012.
5.   Polisi yang pesta narkoba dan miras. Pada tanggal 12 Mei 2012, dua oknum polisi berpangkat bripka dan brigadier berinisial EM dan LH anggota Polda Jambi diciduk saat tengah melakukan pesta narkoba.

b.      Rumusan masalah
  Dengan masalah berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian kami merumuskan masalah sebagai berikut.
“Bagaimana usaha kepolisian untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap  kepolisiansebagailembaga yang luhur?”





BAB II
PEMECAHAN MASALAH

  Dengan adanya masalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian, maka kepolisian tengah gencar berupaya untuk mengembalikan citranya sebagai lembaga yang luhur dan merakyat.

Untuk membangun kembali citra Polri, perlu dilakukan program intervensi yang tepat, baik bagi anggota POLRI untuk meningkatkan kompetensi kepolisian agar sesuai dengan tujuan dan tugas Polri yang luhur.
Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kepolisian dalam mengembalikan citra mereka:
1.     Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memberitahu bahwa polisi adalah sahabat masyarakat.
Contoh: Melakukan kunjungan kesekolah-sekolah guna memberitahukan bahwa polisi tidak seburuk asumsi masyarakat.
2.     Mendekatkan diri kepada masyarakat melalui dunia entertainment.
Contoh: GirlBand Diva Bhayangkara.
3.     Meningkatkan kedisiplinan anggota kepolisian.
Contoh: Memberikan sanksi keras kepada polisi yang melanggar kode etik kepolisian.
4.     Memperbaiki anggapan masyarakat yang menganggap polisi bersikap kaku.
Contoh: Menerapkan 3S, yaitu senyum, salam dan sapa kepada masyarakat.
5.     Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati.
Contoh: Tidak pandang bulu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
6.     Meningkatkan akhlak dan moral anggota kepolisian agar terhindar perbuatan tercela.
Contoh: Melakukan kegiatan kerohanian secara berkala.
7.     Melakukan kegiatan bakti social.
Contoh: Membantu korban bencana alam.




Bab III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Polisi sebagai lembaga pengendalian social yang bertugas untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, seharusnya mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat yang belakangan ini justru memudar karena ulah polisi sendiri. Oleh karena itu, polisi tengah berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian agar tugas polisi bisa berjalan secara sinergis.

Saran
           Saran dari kami untuk kepolisian agar polisi bisa dipercaya kembali yakni dengan membenahi tingkah laku anggotanya dan terus mendekatkan diri kepada masyarakat. Sedangkan saran kami untuk masyarakat yakni jangan terlalu menganggap polisi sebagai lembaga yang kurang terpuji, karena tidak semua anggota polisi berperilaku buruk dalam kinerjanya.

catatan : tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas sosiologi kelas X SMAN 1 Cilacap